Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mudik Nyaman, YLKI Minta Pemudik Perhatikan 5 Hal Ini

image-gnews
Sejumlah ibu dan anaknya turun dari motor saat mengantre memasuki Pelabuhan Merak. Dengan alasan praktis dan murah, pemudik lebih memilih menggunakan kendaraan motor meskipun berpotensi membahayakan keselamatan anaknya. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
Sejumlah ibu dan anaknya turun dari motor saat mengantre memasuki Pelabuhan Merak. Dengan alasan praktis dan murah, pemudik lebih memilih menggunakan kendaraan motor meskipun berpotensi membahayakan keselamatan anaknya. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI menyoroti isu keselamatan bagi pemudik yang membawa kendaraan pribadi selama masa mudik Lebaran 2019. Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan, pemudik mesti mempersiapkan lima hal bagi diri dan kendaraannya, untuk mengantisipasi sejumlah hambatan selama mudik.

BACA: Dilalui 3 Lintasan Arus Mudik, Bekasi Bangun 11 Posko Kesehatan

“Pertama, yakinkan bahwa kendaraan bermotor Anda sudah dinyatakan laik jalan, khususnya untuk perjalanan jarak jauh. Apalagi untuk kendaraan yang sudah ‘usia lanjut’,” ujar Tulus Abadi dalam keterangan tertulis pada Senin, 27 Mei 2019.

Hal kedua yang mesti diperhatikan, ujar dia, adalah muatan penumpang dalam kendaraan. Tulus meminta pemudik tidak mengabaikan kapasitas muat untuk kendaraannya. Bila kapasitas maksimal kendaraan adalah tujuh orang, masyarakat diminta tak mengangkut jumlah penumpang lebih dari jumlah yang seharusnya. Sebab, kapasitas yang berlebihan akan membuat kendaraan oleng dan tak stabil.

Ketiga, Tulus meminta pemudik menyiapkan saldo e-toll sesuai dengan kebutuhan. Saat ini, seluruh gerbang tol telah memberlakukan sistem cash less. Bila pemudik tak menyiapkan lebih dulu, kurangnya saldo di tengah jalan akan membuat perjalanan terhambat dan membuat kemacetan panjang di belakangnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, hal keempat, Tulus meminta pemudik memperhatikan rambu-rambu lalu-lintas. “Pelanggaran rambu-rambu lalin adalah pemicu awal terjadinya kecelakaan, dengan korban fatal. Jangan melawan arus atau merebut lajur orang lain, selain membahayakan, juga akan mengakibatkan kemacetan yang mengunci,” ucapnya.

Terakhir, ujar Tulus, pemudik sebaiknya tidak memaksakan diri untuk memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi. Dalam rentang waktu 3-4 jam, ia meminta pemudik beristirahat lebih dulu di tempat-tempat peristirahatan.

BACA: Tampung Arus Mudik Lebaran, Tol Cisumdawu Dibuka 5,5 Km

Isu keselamatan mencuat lantaran pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memprediksi separuh dari jumlah pemudik Jakarta yang mencapai 14 juta jiwa akan mudik menggunakan kendaraan pribadi. Sebanyak 40 persen di antaranya ditengarai bakal melintas di jalan tol, sedangkan 10 persen lainnya melewati jalan-jalan arteri atau alternatif.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan di RSUD Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat, 15 Maret 2024. Jokowi melihat proses pelayanan BPJS Kesehatan yang dia klaim sudah baik. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.


Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

4 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.


Jokowi Menghapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Dipertanyakan YLKI hingga Ditanggapi Direktur BPJS

4 hari lalu

Ilustrasi BPJS Kesehatan. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
Jokowi Menghapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan, Dipertanyakan YLKI hingga Ditanggapi Direktur BPJS

Jokowi akan menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) sebagai pengganti sistem kelas 1, 2, 3 BPJS


YLKI: Peserta BPJS Kesehatan Butuh Standarisasi Kelas Bukan Kelas Rawat Inap Standar

5 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
YLKI: Peserta BPJS Kesehatan Butuh Standarisasi Kelas Bukan Kelas Rawat Inap Standar

YLKI mempertanyakan alasan pemerintah memberlakukan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan


Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

12 hari lalu

Kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di GT Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Minggu 14 April 2024. Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Pada Masa Lebaran Tahun 2024 yang dirilis Kementerian Perhubungan, pada puncak arus balik lebaran 2024 tanggal 14 April 2024 diperkirakan sebanyak 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen dari total pemudik akan kembali ke kota masing-masing. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.


Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Usai Mudik Lebaran

15 hari lalu

Mitsubishi Motors Hadirkan Diskon Perawatan dan Perbaikan Kendaraan Usai Mudik Lebaran

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) menghadirkan program spesial, yaitu "Kilau Lebaran Campaign". 1 April hingga 31 Mei 2024.


Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

19 hari lalu

Ilustrasi bea cukai. Shutterstock
Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.


Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

19 hari lalu

Pekerja tengah memilah bawang merah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyebut lonjakan kemungkinan terjadi akibat para pedagang pasar belum kembali dari mudik Lebaran 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.


Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

21 hari lalu

Pesan penawaran pinjaman online yang ada di gawai saat rilis kasus di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 15 Oktober 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan
Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.


Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

21 hari lalu

YLKI Catat Pinjol Ilegal Jadi Aduan Konsumen Tertinggi Selama 2023
Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.